Senin, 29 Februari 2016


"TAK INGIN JADI KADER YANG KEDER"

Pra Studi Dasar Islam 2016
Forum Studi Islam Mahasiswa Pertanian
By Syukron Makmun
  
Photo By Baba 
          Akhir pekan lalu (02/21/2016) dalam rangka merekrut kader baru, Forum Studi Islam Mahasiswa Pertanian (F-SIAP) menyelenggarakan acara Pra Studi Dasar Islam (SDI) 2016 dengan tema “Membentuk Kader yang Berilmu dan Berakhlaqul Karimah Serta Loyalitas Terhadap Islam dan F-SIAP”.
          Agenda yang diikuti oleh 66 calon kader baru yang terdiri dari ikhwan dan akhwat tersebut sangatlah ramai, terlihat dari antusiasme calon kader yang memenuhi Ruang X, Fakultas Pertanian, Universitas Jember.
          Ketika waktu menunjukkan pukul 07.00 wib, acara sudah dibuka oleh Akhina Fauzi sebagai MC, kemudian dilanjutkan dengan tilawah oleh Akhina Wahid. “Alhamdulillah, semoga kegiatan ini mendapatkan respon positif dan apa yang dikerjakan bernilai pahala serta kebaikan”, ungkap Bapak Ipin selaku perwakilan dari Bidang Kemahasiswaan dalam sambutannya.
          Banyak manfaat yang diperoleh dari kegiatan ini, mulai dari training motivasi, game edukasi islami, teman baru, hiburan dan pengenalan UKKI F-SIAP. Acara tersebut berlangsung lancar hingga pukul 11.30 Wib.
       Motivasi yang didapatkan dari agenda tersebut adalah ‘pentingnya kecerdasan spiritual disamping kecerdasan intelektual dan emosional’. Contoh dari kecerdasan spiritual adalah kesuksesan islami, hal ini menyangkut tentang kepribadian yang baik, kompetensi yang baik, bangun Tahajjud (spiritualitas yang baik), dan nilai kejujuran. Nilai kejujuran sendiri menjadi suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan. Pasalnya, jujur adalah kebenaran yaitu sesuainya antara perkataan dan kenyataan yang ada didalam hati dan sejatinya jujur itu amanah. Materi yang disampaikan oleh Ir. Abdul Madjid, MP tersebut membuat peserta dan panitia merasa tergugah motivasinya untuk terus bangkit.
        Disela Training motivasi terdapat salah seorang peserta yang bertanya dengan pertanyaan yang khas seputar permasalahan hidup. Pemateri tersebut menjawab “jikalau ada masalah, jawabannya sudah ada di dalam Al Qur’an”. Terkadang kita mengeluh dan merasa tidak puas hati dengan apa yang sudah ditakdirkan, padahal ALLAH lah yang maha mengatur dan perencanaannya lah yang jauh lebih sempurna. Maka bersabarlah dengan kesabaran yang indah, tetap baik, sepenuh cinta, pasrahkan semua kepadanya setelah kita sungguh-sungguh berusaha, karena disetiap kesulitan pasti ada kemudahan, janji ALLAH itu benar.
          Akhir dari  Training Motivasi kemudian dilanjutkan dengan kegiatan Sholat Dhuha. Uniknya, kegiatan sholat Dhuha tersebut dilaksanakan ditempat yang berbeda-beda. Untuk Akhwat tetap di Ruang X, dan untuk Ikhwan di Musholla Fakultas.
          Semakin siang, acara semakin meriah. Lebih lagi dalam kegiatan tersebut disisipkan Game Edukasi Islami. Game tersebut berkonteks pada kegiatan Rangking 1 di salah satu stasiun Televisi Swasta, namun yang berbeda adalah soal-soal yang diberikan adalah pertanyaan Islami mulai dari Al-Qur’an, Hadist, Tajwid, Thoharoh, Sejarah Kebudayaan Islam, dan Doa sehari-hari. Uniknya lagi, sistem tersebut memiliki babak estafet sehingga setiap peserta diberikan pertanyaan dalam waktu yang ditentukan.
        “Al Qur’an memiliki 114 surat, 113 surat diantaranya terdapat kalimat ‘Bismimillaahirrohmaanirrohiim’ pada awal surat, namun hanya terdapat 1 surat yang tidak ada kalimat ‘Bismimillaahirrohmaanirrohiim’, apakah nama surat tersebut?”. Pertanyaan pemandu acara kepada salah seorang peserta.
         Game edukasi islami memiliki tujuan yang baik, artinya selalu memberi wawasan dan pengetahuan yang luas tentang dunia islam, serta pentingnya ukhuwah dalam menyelesaikan suatu masalah.
          Tak terasa dengan singkatnya game kemudian dilanjutkan dengan selingan berupa Sholawatan yang dipimpin oleh Akhina Prasetyo dan diiringi oleh Hadroh dengan membawakan kisah sang Rosul dan Ya Hanana. Riuh meriah, ketika seluruh peserta dan panitia ikut raut dalam bersholawat.
       Pengenalan UKKI F-SIAP yang sudah diperkenalkan secara singkat dengan video kemudian didekatkan lagi dengan kegiatan ramah tamah setelah sholawatan. Ramah tamah tak pernah lepas dengan memperkenalkan diri dan motivasi untuk mengikuti kader dakwah ini. Namun ada hal lain yang juga perlu disampaikan seperti cara membagi waktu antara kuliah, praktikum dan dakwah. Kemudian urgensi IPK, beratnya mengerjakan laporan, serta LGBT (Loe Gue Banyak Tugas). Hal-hal tersebut yang perlu didiskusikan ketika ramah tamah, supaya calon kader baru dapat memahi dan mampu memanajemen diri.
         Suksesnya kegiatan Pra SDI ini tak pernah lepas dari peranan panitia yang pantang menyerah dalam syuro’ untuk mengkonsep acara sedemikian rupa, publikasi lewat berbagai media sosial dan mading, serta petugas acara yang sudah berusaha keras. Akhina Kamil selaku Ketua Panitia penyelenggara mengungkapkan rasa syukur atas lancarnya kegiatan Pra SDI walaupun ditinjau dari berbagai aspek masih ada kekurangan.
     Pra SDI ini merupakan awal serangkaian dari kegiatan SDI yang akan diselenggarakan di Ponpes Al Ishlah Bondowoso. Namun pesan moral yang diberikan adalah kewajiban dalam menuntut ilmu dan mengamalkan ilmu yang dimiliki dengan cara berdakwah.
    Esensinya dakwah adalah hal yang wajib untuk dilakukan seperti halnya menuntut ilmu. Maka nggak “keren bianget” kalau ada yang meninggalkan aktivitas dakwah hanya karena fokus menuntut ilmu. Padahal baik dakwah maupun menuntut ilmu merupakan hal yang wajib. Dakwah, jika memahami esensinya serta berusaha ikhlas lillahi ta’ala, bukanlah sesuatu yang dapat memberatkan aktivitas sehari-hari. Jadikan kader dakwah keren dengan julukan “Kuda-kuda” (kuliah-dakwah, kuliah-dakwah) bukannya mahasiswa “kuper kuadrat” (kuliah peraktikum, kuliah peraktikum). Ingat janji Allah dalam Qur’an surat Muhammad ayat 7 kan?  “Barang siapa yang menolong agama Allah maka Allah akan menolongnya dan meneguhkan kedudukannya
         Semoga dengan adanya kegiatan Pra SDI ini didapatkan kader dakwah yang loyal terhadap Islam dan F-SIAP. Bukan menjadi seorang kader yang keder kemana harus melangkah, dan keder karena terlalu fokus terhadap aktivitas praktikum dan laporan.
Photo By Baba 

F-SIAP
Siddiq, Tabligh, Amanah, Fathonah, Allahu Akbar!!!