Rabu, 13 Januari 2016

Aktivis Dakwah : IPK Terancam Cumlaude !!!




Aktivis Dakwah, IPK terancam cumlaude
Assalamualaikum sobat fillah! Bagaimana kabar iman hari ini? Dan bagaimana kabar IP semester ini? Dag dig dug derr.. Tiap hari nengok SISTER demi melihat huruf-furuf bermunculan satu persatu. So, gimana nih hasilnya? Tinggi, setinggi Eiffel tower? Ataukah jatuh terhempas di lautan luka dalam? Hehe… :D
 
Berbicara mengenai IPK, banyak dari mahasiswa yang memiliki mindset untuk mendapatkan IPK setinggi-tingginya. Alasannya, karena sarjana dengan IPK tinggi lebih diperhitungkan di dunia kerja. Secara de jure, IPK memang dapat dipakai sebagai tolok ukur kecerdasan akademik mahasiswa. Salah nggak sih pemikiran seperti ini? Tentu nggak salah, namun IPK tinggi bukanlah keharusan secara mutlak. IPK tinggi bukanlah dewa yang menjadi pengukur kesuksesan individu di masa depan. Namun sebagai seorang aktivis, terutama aktivis dakwah, IPK merupakan urgensi yang penting untuk lika-liku perjalanan dakwah. Why?

Aktivitas dakwah adalah sesuatu yang wajib untuk dilakukan seperti halnya menuntut ilmu. Maka nggak “keren bianget” kalau ada yang meninggalkan aktivitas dakwah hanya karena fokus menuntut ilmu. Padahal baik dakwah maupun menuntut ilmu merupakan hal yang wajib. Dakwah, jika kita memahami esensinya serta berusaha ikhlas lillahi ta’ala, bukanlah sesuatu yang dapat memberatkan aktivitas sehari-hari kita. Ingat janji Allah dalam Qur’an surat Muhammad ayat 7 kan? “Barang siapa yang menolong agama Allah maka Allah akan menolongnya dan meneguhkan kedudukannya”.

So, jangan takut dapat IPK jelek dengan berdakwah dan berorganisasi. Karena eh karena, tidak selalu loh orang yang fokus di akademik akan mendapatkan IP yang lebih tinggi. Jadikan dirimu mahasiswa keren dengan julukan “Kuda-kuda” (kuliah-dakwah, kuliah-dakwah) bukannya mahasiswa “kuper kuadrat” (kuliah peraktikum, kuliah peraktikum) melulu yaa..  

Buat yang dapat IP memuaskan, barakallah! Semoga bisa dipertahankan dan ditingkatkan. Dan buat yang semester ini merasa kurang maksimal, segera move on ya! Perbaiki lagi di semester depan. Ingat, bukan hasil saja yang dilihat oleh Allah, tapi juga prosesnya. Kuncinya terletak pada bagaimana kita dapat mengatur waktu sebaik-baiknya sehingga kuliah kita, dakwah dan organisasi kita bisa berjalan dengan seimbang tanpa mengabaikan satu sama lain. Dalam surat Al-Insyirah ayat 7 Allah berfirman: Faidza Faraghta Fanshab (Maka apabila kamu telah selesai dari satu urusan maka kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain).

Mau jadi mahasiswa biasa atau luar biasa, your life is your choice sobat! Sukses kuliah, sukses dakwah-organisasi. Tetap optimis!

Salam (Tim Syi'ar F-SIAP)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar